Pesona Wisata Samosir ‘Negeri Indah Kepingan Surga’

topmetro.news – Pesona Wisata Samosir, Siapa yang tidak mengenal Pulau Samosir? Pulau vulkanik yang berada di tengah-tengah Danau Toba, Sumatera Utara ini memiliki daya tarik tersendiri bagi Toppers yang ingin menjelajahi keindahan wisata alam di kawasan Danau Toba ataupun mengenal lebih dekat kebudayaan Batak di Sumatera Utara.

Samosir berupaya menjadi Kabupaten yang berbasis lingkungan dan menjadi objek wisata andalan yaitu Geopark (Taman Bumi) yang berpusat di Desa Sugalatti Kec Sianjur Mula-mula yang mempunyai fungsi Konserfasi, Edukasi dan Ekonomi.

Dalam Penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir secara terus menerus membudayakan Sapta Pesona melalui lembaga bahkan kegiatan Seni Budaya dan penerapan Sapta Pesonan menjadi muatan lokal dalam pelajaran di sekolah.

Disamping itu bahwa upaya peningkata pelayanan dan mempromosikan pesona wisata samosir serta pembangunan kepariwisataan dilakukan secara sinergis dengan lembaga seperti PHRI, FPP dan PHI juga dengan kelompok sadar wisata.

Pemerintah Kabupaten Samosir yang dipimpin Bupati Vandiko T. Gultom, ST terus melakukan inovasi dalam pengembangan wisata di Kabupaten Samosir usai wabah pandemi covid melanda melalui pembentukan dan pengelolaan Desa Wisata dengan inovatif dan lebih optimal.

Pengembangan sektor Pariwisata yang ramah lingkungan dengan pengelolaan Desa wisata dengan optimalisasi pemanfaatan potensi Desa berupa Kekayaan warisan Budaya berupa tenun ulos, situs budaya, atraksi wisata dan pemanfaatan Rumah Adat sebagai Home Stay.

Selain itu juga meningkatkan kualitas pelayanan, peningkatan Kapasitas SDM dan Promosi dengan membangun jejaring dengan sinergitas dengan berbagai penthahelix kepariwisataan, aktif melakukan Edukasi dan Vokasi Sapta Pesona, penerapan CHSE, Cinta budaya lokal dan pembuatan muatan lokal kebudayaan dalam kurikulum sekolah.

Dibawah Kepemimpinan Bupati dan Wakil Samosir

Kepemimpinan Bupati dan Wakil Samosir

Dibawah kepemimpinan Bupati Samosir Vandiko T Gultom belum lama melakukan gebrakan dan menjadikan “ Pesona Wisata Samosir menjadi Negeri Indah Kepingan Surga” lewat even bergengsi “Tao Toba Heritage Fest”, dengan menghadirkan festival budaya, musik serta olahraga guna membangkitkan pariwisata dan ekonomi lokal pada Sabtu (26/11/2022) lalu di Lopo Hotel International Samosir, Danau Toba.. Festival dimeriahkan oleh Marsada Band, Ipang Lazuardi, Jamrud, Naff, dan Viky Sianipar.

Pesona wisata ini cukup fantastis . Dengan menampilkan salah satu budaya Mangalahat Horbo yang menjadi puncak pagelaran budaya di “Tao Toba Heritage Fest”, yakni sebuah tradisi tertua Batak Toba kepada Tuhan agar masyarakat mendapatkan keberkahan, kebesaran hati, kekuatan, kemakmuran, serta panen melimpah–biasanya diadakan pada perayaan panen, kemenangan, pemberian gelar, dan kelahiran raja.

Event yang sangat menarik yang dirancang Renjana Productions ini mempersembahkan pagelaran Manortor massal di “Tao Toba Heritage Fest–prosesi”, yakni tarian adat sebagai bentuk kegembiraan dan penghormatan kepada Tuhan, leluhur, serta raja-raja. Tarian ini juga merupakan media untuk menyampaikan harapan dan memohon perlindungan.

Rangkaian tradisi di pesona wisata samosir ini juga dipersembahkan dengan sajian-sajian musik yang mendasari penyelenggaraan kultural festival musik di Tao Toba Heritage Fest oleh Renjana Productions.

“Kami dari Renjana Productions akan mengeksplorasi dan mempresentasikan budaya serta keindahan Danau Toba dengan cara terbaik yang semoga dapat membantu mendorong menghidupkan pariwisata setempat,” kata Raiden pada momen kegiatan.

Gebyar Tao Toba Heritage Fest

Gebyar Tao Toba Heritage Fest

Dari gebyar yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Samosir ini tentunya mengajak seluruh lapisan masyarakat maupun turis lokal dan mancanegara turut menikmati alam Danau Toba pada aktivasi “Fun Ride Toba Heritage”, yaitu bersepeda 17 km melalui rute Tuk-Tuk Siandongv–Tomok–Desa Garoga–Ambarita–Silagan–Tukutuk.

Artinya, rute tersebut melewati berbagai wilayah termasuk Bukit Beta, Pasar Kerajinan Tangan & Oleh-Oleh Tomok, Makam Raja Batak Sidabutar Peninggalan Zaman Megalitikum di Desa Tomok, Museum Adat Batak, Simagande Waterfall, Situs Kerajaan Adat Batak Huta Sialagan, dan kawasan distrik Hotel Tuktuk.

Dari rangkaian kegiatan ini peserta bukan hanya bisa mengagumi keindahan Pulau Samosir tapi juga mempelajari budaya setempat. Rangkaian acara ini juga dilengkapi dengan hadirnya UMKM untuk memperkenalkan makanan, kerajinan, dan cenderamata lokal, tentunya juga demi memajukan perekonomian.

“Pastinya kami ingin mempertontonkan bahwa Indonesia itu keren dengan segala warna-warni alam dan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah Danau Toba. Danau Toba juga memiliki landscape yang sangat cantik dengan budaya yang terjaga dengan baik sehingga akan menggugah hasrat dan rasa penasaran wisatawan baik lokal dan internasional untuk datang ke sini. Pasca-pandemi, gairah pariwisata menurun, sehingga kami perlu berkolaborasi kembali menghidupkan pariwisata lokal melalui festival seperti ini,” kata Fendy Mugni selaku CEO Renjana Production.

Festival ini dibuka secara gratis untuk menjangkau wisatawan yang lebih luas, namun tetap ada pembatasan kerumunan yaitu sekitar 4.000-5.000 pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan.

Tao Toba Heritage Fest yang digelar oleh Renjana Productions ini merupakan sebuah festival budaya, musik, dan olahraga yang digelar sebagai upaya membangkitkan pariwisata dan ekonomi lokal.

Peradaban Budaya Batak        Pesona Wisata Samosir Peradaban Budaya Batak

Peradaban Budaya Batak

Dalam rangkaian kegiatan ‘Tao Toba Heritage Fest’ ini juga memperkenalkan acara adat ‘Mangain Anak’, yakni pengangkatan anak dan pemberian marga kepada seseorang supaya bisa mengikuti dan diterima dalam budaya Batak dan adat istiadat.

Pada kesempatan ini Menteri BUMN RI Erick Thohir dinobatkan menjadi Marga Sidabutar dan menjadi anak ke-empat dari Harry Boss Sidabutar, seorang Tokoh Masyarakat Desa Tomok. Dan menjadi generasi ke-sepuluh dari Ompu Soributtu Sidabutar. Penobatan marga ini dilaksanakan secara ritual adat Batak, disaksikan oleh Raja-Raja Bius, Dongan Tubu, Hula-hula dan Boru dari Marga Sidabutar.

Harry Boss Sidabutar (Op. Mangatur) selaku orang tua dari Erick Thohir menyampaikan sejak hari ini Erick Thohir sah menjadi orang Batak bermarga Sidabutar dan sah memiliki hak adat istiadat suku Batak.

Diangkatnya Erick Thohir bermarga Sidabutar, maka persaudaraan kita sesama orang Batak akan semakin erat baik suka maupun duka. “Kita harus tunjukkan persaudaarn kita adalah sejati, bukan persaudaraan palsu”, ujarnya

Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST dalam sambutannya menyampaikan, atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Samosir mengucapkan selamat datang kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah sah menjadi marga Sidabutar. “Kami apresiasi dan bangga kepada bapak Menteri dan keluarga besar Op. Mangatur Sidabutar atas pelaksanaan acara ini”, ujar Bupati.

Diungkapkan Bupati ahwa budaya seperti ini, termasuk ‘Mangalahat Horbo’ sudah lama tidak dilaksanakan di Kabupaten Samosir. Maka melalui acara kali ini, warisan budaya akan diangkat kembali menjadi nilai jual pariwisata dan akan semakin menegaskan Samosir sebagai Titik Nol Peradaban Batak.

Kepada para wisatawan dan pengunjung, Bupati menyampaikan selamat menikmati suguhan acara yang luar biasa dan mari ikuti acara demi acara dengan tertib.
Menteri BUMN RI Erick Thohir Sidabutar dalam sambutannya menyampaikan sebuah kehormatan yang luar biasa bagi dirinya diangkat menjadi anak dari Harri Boss Sidabutar dan menjadi bagian dari Bangso Batak.

“Sebuah kehormatan bagi saya diangkat bermarga Sidabutar dan menjadi bagian dari orang Batak, suku pekerja keras yang menjunjung tinggi adat dan budaya,” ujarnya.
Beliau berjanji akan membangun Museum Batak di Kabupaten Samosir, sesuai dengan Proposal Bupati Samosir dan sebagi bentuk keberkahan tali persaudaaran.

Selanjutnya, rangkaian acara dilanjutkan dengan Mangalahat Horbo yang menjadi puncak pagelaran budaya di Tao Toba Heritage Fest. Mangalahat Horbo merupakan sebuah tradisi tertua Batak kepada ‘Sang Pencipta Yang Agung’ agar masyarakat mendapatkan keberkahan, kebesaran hati, kekuatan, kemakmuran.

(Adv)

Related posts

Leave a Comment